Mengunjungi Desa Sambori Lambitu Bima
Desa Sambori merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Desa Sambori mendapat julukan sebagai “Negeri Diatas Awan” karena desa ini berada pada ketinggian 700 mdpl di puncak gunung lambitu. Suasana di desa sambori sangatlah sejuk dengan pemandangan alam sekitar yang mendukung keindahan desa ini. Pemandangan desa sambori dilihat dari kejauhan seperti melihat negeri yang menggantung dalam dekapan awan dan kabut.
Berbeda dengan desa lainnya yang ada di Bima, desa sambori ini menyimpan beragam kebudayaan serta kehidupan tradisional yang masih sangat pekat dan tentunya jauh dari pengaruh modernitas perkotaan. Selain pemandangan alam yang sangat mengagumkan, desa ini pun menyembunyikan banyak potensi wisata budaya yang akan sangat menakjubkan jika dikembangkan sebagaimana mestinya.
Terdapat dua dusun yang ada di desa sambori. Yang pertama yaitu dusun sambori lama, daerah ini ditinggali oleh para keturunan Ncuhi Tuki dan Ncuhi Nde, mereka merupakan kelompok masyarakat asli Bima yang sangat mempertahankan adat serta istiadat peninggalan leluhur mereka. Lalu selanjutnya adalah dusun sambori baru yaitu daerah yang dihuni oleh para masyarakat asli maupun para pendatang dari desa lain.
ada beberapa versi cikal bakal nama sambori ini digunakan sebagai nama desa. Yang pertama kata sambori berarti sambore atau dalam bahasa Indonesia berarti palu, yang memiliki arti ketetapan hati dan keputusan untuk tetap tinggal di lereng lambitu dan tidak berpindah-pindah ke daerah manapun. Kata sambori tersebut diperoleh dari kesepakatan bersama masyarakat dalam suatu musyawarah. Lalu Yang kedua sambori berasal dari kata sampori yaitu bahasa Bima yang memiliki arti melepaskan diri. Hal ini menggambarkan masyarakat yang sudah membangun pemukiman serta menemukan cara bertahan hidup di lereng lambitu yang subur, memutuskan untuk melepaskan diri dari komunitas lainnya.
Masyarakat desa sambori umumnya bekerja sebagai petani dan ada juga yang bekerja dengan berternak sapi dan kambing. Karena berada di ketinggian sekitar 700 mdpl desa lambitu sangat potensial dalam pengembangan tanaman seperti bawang putih, jeruk, pisang, rambutan, mangga, sawo, alpukat, jambu batu serta masih banyak tanaman lainnya. Terdapat juga beberapa pohon seperti pohon kelapa, pohon pinang dan masih banyak lagi jenis pepohonan yang tumbuh di desa sambori.
Banyak sekali tentunya keunikan yang bisa kita ulik dari desa sambori. Tak sedikit dari para peneliti yang datang ke desa sambori untuk melakukan penelitian mengenai sejarah maupun budaya daerah ini. Salah satu budaya yang masih melekat pada masyarakat desa sambori yaitu penggunaan bahasa.
Masyarakat desa sambori dalam kesehariannya menggunakan bahasa tersendiri yang biasa disebut dengan Inge ndai atau bahasa sambori. Sebutan lain dari bahasa sambori adalah bahasa Mbojo ntoi atau yang dalam bahasa Indonesia berarti bahasa Bima lama yang sampai saat ini masih terpelihara keasliannya oleh masyarakat setempat. Tetapi walaupun sering menggunakan bahasa sambori masyarakat juga bisa menggunakan bahasa Mbojo atau bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat Bima dalam sehari-hari.
Sumber: Pesona Bimaku